Move On? Gampang, saat lo cuma ngomong doang. Lain cerita ketika lo harus melakukannya.
Move On? Siapa sih yang gak tau tentang hal ini? Ketika lo terjebak diantara pilihan yang menurut lo baik, tapi menyakitkan. Dan kenyataan berkata lain. Dan pada akhirnya lo harus terima sama kenyataan kalo apa yang lo harapkan jauh dari kenyataan. Dan klimaksnya adalah lo harus m o v e o n.
Era modern gini, siapa sih yang gak mengalami galau? dari hal seujung jari sampai yang segede gaban, pasti digalauin. hari ini mau makan apa ya? besok pake baju apa nih? rambut digimanain? ganti parfum gak ya? ganti DP jangan? mending tweeting atau belajar? atau.. stuck sama dia, apa move on?
Buat lo yang mungkin belum pernah ngerasain yang namanya susah Move On, SELAMAT! suatu saat lo gaakan bisa menghindar ketika hal itu terjadi sama lo. Itu yang gue rasain, sampe detik ini. Lets say, gue masih sangat stuck.
Ketika lo sayang sama seseorang, tapi orang itu ternyata gak lebih sayang sama lo. Ketika lo sayang sama seseorang, tapi dia sama sekali gak sayang sama lo. Ketika lo sayang sama seseorang, tapi ternyata dia sayang sama orang lain. Atau ketika lo sayang sama seseorang, tapi dia milik orang lain.
Gue sempat mengalami semua itu. Ketika harapan gue digembungkan sama seseorang sampai melambung ke langit dan pada akhirnya ibarat balon, gue dibiarkan mengapung, diabaikan, kempes, bahkan meletus. Its sad. Ya, its really painful. But then you have to realize. you have to move.
Kemarin, gue dipaksa move on sama teman-teman dan sahabat gue. Mereka membiarkn gue untuk menangis sekencang-kencangnya. Meratapi semua yang udah dia lakukan sama gue dan nge-push gue untuk sadar dan akhirnya move on. Mereka sampai nekat menghapus contact BBMnya dia dari handphone gue. Tapi gue gak mau. Secara gak langsung, mereka membuat gue bodoh dan mengajarkan gue untuk bersikap instant. Untuk tidak belajar. Supaya gue gak paham dan mengerti. Agar gue tidak mendapat hikmah atas apa yang Tuhan tunjukkan ke gue.
Move On itu bukan suatu hal yang harus dilakukan secara cepat. Bukan hal yang mudah, enteng, kecil. Bukan hal yang harus dikerjakan secara instant. Gue gak mau melewati proses ini dengan gampang. Dengan alay-nya menghapus contact BBM dia, meng-unfollow lalu memblock twitter dia. Membuang semua barang yang dia kasih atau yang berhubungan dengan dia. Menghapus semua kenangan yang pernah gue dan dia lakukan bareng-bareng. No, its too pathetic. Gue masih mau untuk menjalin hubungan yang baik sama dia. Bukan seakan gak kenal siapa dia. Bukan menghindari dia. Bukan gak peduli lagi sama dia.
Gue yakin, se move on-move onnya seseorang, dia gak akan bisa lupa 100%. You can't change any filled page. you just have to write on the new one. Sama hal-nya ketika lo merobek kertas dengan paksa. Pasti ada bekasnya. Walaupun itu sedikit, samar, abu-abu, tapi bekas robekan itu pasti masih akan sangat terlihat jelas dan gak bisa lo ilangin dengan rapih. Kecuali, lo pilih cara instant untuk mengguntingnya, atau cara yang seharusnya, pelan-pelan.
Saat lo kehilangan orang yang lo sayang. Sebisa mungkin lo harus terima itu semua. Dibalik semua ini, masih ada yang sangat sayang sama lo. Ya.. Tuhan. Jujur, gue akui, hal semacam "ikhlas" "menerima" "sabar" dan "believe in miracle" itu sulit dipercaya karena kita terlalu fokus sama apa yang seharusnya gak kita tuju.
Sometimes, what you really need seems blur, and what you shouldn't care of seems focus.
Ketika lo susah move on, just enjoy yours. dan ketika lo mengambil cara yang benar, bertahap, believe in your heart, dan tidak mengambil cara instant, niscaya someday lo akan jadi seseorang yang luar biasa hebat dari lo yang sebelumnya.
Move it right. Move your heart carefully. Yourself also knew that its so fragile. Don't let anyone ruin your own way. Cry if you wanna cry, mad if you wanna mad, confuse if you wanna confuse, frustrate if you wanna to. After all of it happened, you'll know how tough you are and don't forget to follow your heart, not other's opinion. Because it is you, not them.
.
Senin, 04 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar