Selamat pagi! iya.. kamu..
Selamat pagi untuk kamu. kamu yang masih menahan diri untuk mengucapkan selamat pagi untuknya. kamu yang masih selalu memperhatikan contact BBMnya. kamu yang masih selalu meng-enlarge display picturenya. dan kamu yang masih selalu men-discard tweet kamu yang hanya ingin bilang bahwa kamu rindu akan hadirnya dia disisimu.
pagi ini gue terbangun dengan keadaan yang sama sekali gak fit. pusing. kurang tidur salah, kelamaan juga salah. dengan suara serak gue tergopoh-gopoh bangun dan meraih handphone gue yang masih terkait pada charger-nya.
ternyata dia masih membalas BBM gue kemarin malam.
kemarin lusa, gue keasyikan mixing, dan main PS di Ardan. dan seketika lupa naro handphone. dan dia bilang sama gue kalau pas gue lupa itu, ada yang ngobrol sama dia. dan dia bilang.. "salut sama kamu ;)" gue kaget. dia.. salut kenapa? gue hanya kebingungan dan menjawab "salut apaan? emangnya aku geri..-_-" dan huruf R besar memecah euphoria menjadi hening kembali.
gue bingung. gue harus meluapkan perasaan ini sama siapa lagi kalau bukan ke dia. orang-orang terdekat gue udah bosen dan bosen untuk dengerin betapa gue masih berharap dan terus memendam semua ini dibalik dia.
gue juga cape kalau harus jadi bayangan terus. yang sama sekali gak dia lihat. yang sama sekali dia gak tau. yang sama sekali gak berwarna dan gak menarik buat dia. what should I do?
kenapa rasa lelah selalu kalah dengan rasa sayang yang malah bikin gundah...
gue gak tau harus menyembunyikan semua ini sampai kapan. membuka, menjejalkan, dan menutup lalu memendam semua yang gue rasakan buat dia.
kenapa dia begitu beda. caranya memperlakukan gue gak sama kaya apa yang cowok-cowok basi lain lakukan ke gue. memang sih, klasik kalau cowok nembak cewenya sambil bawa bunga, awalnya memang blooming, yaa.. kaya bunga yang dia kasih, makin sini makin layu. makin basi, dan ujung-ujungnya, nothing. tapi.. dari awal, dia mengajarkan gue untuk gak manja sama cowok. sifat dia yang memang dingin, bikin gue kebal, bikin gue malah jadi tambah dewasa, bikin gue bisa lebih sabar untuk menghadapi dia dan masalah apapun yang ada di sekeliling gue. mungkin dia gak sadar. tapi efek yang dia limpahin ke dia begitu ngena dampaknya, buat diri gue sendiri dan buat orang lain.
gue sering merasa menyesal ketika ke-childish-an gue keluar. saat gue kangen sama dia dan gue gak bisa menyembunyikannya. menyembunyikan dari dia yang sibuk, dia yang lagi have fun sama temen-temennya, dan berujung ribut. saat gue kesel sama tingkah dia yang grasak-grusuk dan malah balik marah, bukan jadi oabt penenangnya. saat gue belum terbiasa akan sifat dia yang dingin, dan gue malah berbalik dingin, bukan membuat dia menjadi hangat sama gue...
gue akuin, gue belum bisa terbiasa dengan sifat dia yang dingin. ya.. itu tadi, treat dia yang benar-benar jauh berbeda sama 2 mantan gue yang bisa dibilang... sweet. gue bukannya membanding-bandingkan, tapi seumur-umur gue pacaran, baru dia yang bisa bikin gue gak terlalu ribet lagi. dari mulai menghadapi masalah, merencanakan sesuatu, dan menjalani apa yang gue jalani. he said once.. be free.
gue melihat lagi contact dia, dengan huruf R besar yang masih bisa dengan jelas gue baca dari jarak kurang lebih 30cm.
gue kangen sama lo, nyet.
we didn't make any promises, we didn't say anything except love, we didn't say anything after all of it was over.
gue yang terus berharap suatu saat ada kata kembali dari mulutnya. kata sayang yang terpancar dari matanya. kata rindu yang terukir dari pelukan eratnya. dan kembali disini.. gue, gue yang masih terus menyembunyikan, mendesak perasaan gue untuk tidak mengacaukan semua ini, menutup rapat-rapat hati ini yang didalamnya adalah dia, semua tentang dia, dia.. yang mungkin harus gue kubur entah sampai kapan.
selamat pagi, sayang. ku rindukan kamu. kamu yang berbeda. kamu yang jenaka, kamu yang jahil, kamu yang selalu bisa membuatku menjadi lebih bebas dan tidak terkekang, kamu yang selalu menyembunyikan kecemburuanmu, kamu yang selalu ingin bersandar dibahuku, kamu yang selalu tertawa dengan lepas, kamu yang apa adanya kamu. kamu.. yang aku sayangi.
dan semua kata-kata itu.. hanya bisa gue pendam. entah sampai kapan..
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar