Hari ini, dengan tiba-tiba contact BBM gue ilang semua secara misterius. Entah BB gue yang error atau...
secara tidak langsung BB ini mengajarkan gue untuk move on...
gue panik, blackberry gue cuma memunculkan warna putih blank ditambah tulisan-tulisan gak jelas ditengahnya. salahnya, gue klik tulisan itu dan tiba-tiba me-reboot lah blackberry gue. setelah sekitar 5 menit, BB gue nyala. pas gue klik simbol BBM, tiba-tiba muncul sesuatu yang janggal di layar. BBM gue ternyata ter-restart dengan tidak ada warning sama sekali sebelumnya. so that's moment totally ruin my mood on this MONster fucking DAY. contact BBM gue hilang semua. bersih, semua category diakhiri dengan angka 0. gue saat itu langsung pingin buru-buru pulang.
gue masih terus memperhatikan contact BBM gue yang baru 7.. 8.. 9.. sebenernya gak masalah sih hilang atau enggaknya semua contact BBM gue ini. yang gue permasalahkan adalah beberapa.. mungkin setengahnya dari contact BBM gue adalah orang-orang penting. dan yang menurut gue penting. ya.. dia.
pikiran gue sudah melambung jauh ketika saat gue nanti me-reinvite pin BBMnya dia, dan dia tidak mau meng-accept gue. jleb... perasaan gue sangat campur aduk yang ternyata hanya di dominasi oleh pertanyaan "apakah dia akan meng-accept pin BB gue lagi? atau tidak?" senin sore yang kelabu. gue masih berjalan menuju rumah ketika pikiran itu melintas.
"apa tuhan memang menyuruh gue untuk move?"
tapi... kenapa begitu sulit. berhubung gue adalah seorang muslim, gue sempat sekali sampai shalat tahajud untuk minta pertolongan sama tuhan untuk kasus susah move on gue ini. gue minta jalan terbaik, antara stay on him or leave him then move. tapi ini yang gue dapet. hasilnya gue malah semakin susah lupa sama dia. dan gue rasa dia juga masih sayang sama gue. tapi ada sesuatu antara kita yang dengan tidak terstrukturnya membentengi kita dan membuat kita jadi gini.
apa mungkin dengan hilangnya semua contact BBM gue, sudah seharusnya gue melupakan dia? berhenti untuk tahu bagaimana kabarnya? menahan diri untuk tidak kembali menoleh ke arah dia? dan ahkirnya menguburnya bersama berjuta-juta kenangan manis yang sudah dia bentuk sedemikian rupa? enggak. gue rasa itu semua lebay. gue gak mau lupa tentang semua hal yang menyangkut dia. semua hal yang berhubungan dengan dia. gue... masih terlalu stuck.
gue coba me-reinvite dia tadi siang. berharap pending request itu menghilang karena pin BB gue sudah dia accept. gelisah menyerang tubuh gue sampai berkeringatlah daerah tengkuk gue. perlahan mengucur disela pelipis dan turun ke pipi, gue kemudan mengusapnya dan beristighfar. di perjalanan pulang ke rumah, gue cuma bisa pasrah dan percaya bahwa hal sesepele apapun pasti udah direncanain sama tuhan. mungkin gue gak bisa liat dia lagi yang gonta-ganti dispaly picture, pasang status, atau sekedar update lagu yang lagi dia denger. bahkan liat display namenya aja mungkin gue udah gak bisa lagi..
alhamdulillah... sehabis gue makan malem dengan muka kusut yang sedari siang masih dengan lekatnya meng-cover-i muka gue, dia akhirnya meng-accept bbm gue. ada perasaan senang yang begitu meledak-ledak. ternyata dia masih mau gue ada di antara contact BBMnya. tapi, disatu sisi gue merasa heran. kenapa ya.. kenapa dia masih mau meng-accept BBM gue? adakah harapan, tuhan?
sampailah saatnya ketika gue melakukan test contact ke beberapa orang yang gue kenal, dan gue anggap penting untuk dihubungi, dan salah satunya dia. seketika dia membalas broadcast-an gue dengan "kenapa bebemu?"
kenapa dia harus care? ah, mungkin KEPO.
gue memberi tahu dia kalau BB gue dengan sendirinya me-restart. dan timbulah sedikit conversation kecil dengan dia. ada rasa terhentak saat dia dengan tiba-tiba berkata ambigu.. "pacaran aja ga ada waktu, gimana ngurusin gituan" saat gue yang bertanya tentang stnk motornya yang sama sekali belum diperbaharui sama dia sampai sekarang.
yang gue rasain saat ini adalah lo masih sayang sama gue... gue bisa rasain itu. tapi lo terlalu memikirkan hal gak penting. lo terlalu memikirkan hal yang seharusnya gue pikirkan. lo terlalu takut untuk mencoba lagi karena merasa lo udah jahat banget sama gue. tapi gue enggak. gue masih merasa ada sesuatu yang belum gue lakuin buat lo. buat kelangsungan hidup lo kedepan. gue merasa gue masih punya hutang sama lo karena belom bisa bikin lo lebih baik dari sebelumnya. mungkin gue terlihat serius. tapi yang gue maksudkan disini bukan serius seperti apa yang ada di otak dia, I just want to face it in a good way.
gue tidak pernah mengagung-agungkan yang namanya pacaran. tapi yang gue terapkan adalah gue berusaha untuk menghargai arti sebuah pacaran. menghargai sebuah proses kecil. proses dimana semua ini adalah masa-masanya kita saling mengenal, belajar, dan mengerti satu sama lain. saling tahu karakter dan sifat masing-masing. mempertahankan yang baik dan membenarkan yang buruk. tulus dan menerima. rela dan sakit. ya.. untuk bertatap muka dengan cinta dan luka.
you know what?
kita sama-sama lelah. kita sama-sama ingin mencoba. tapi kita disudutkan oleh rasa sesal dan takut yang sebelumnya pernah menghadang. kita sama-sama kita acuh. kita sama-sama berhenti untuk tidak memedulikan ini semua. tapi kita dirundung rindu saat matamu dan mataku bertemu. kita sama-sama pasrah. kita sama-sama berharap kalau semua ini tidak pernah terjadi. tapi kita terbelit rasa sayang yang tak terkekang.
.
Senin, 25 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar